Welcome to TM'z BLog

...................................................................................................................................................................

Friday, May 28, 2010

Pengukuran Keberhasilan Investasi dalam Penerapan TI di Indonesia

Menginvestasikan sejumlah dana untuk bidang TI pada lingkungan bisnis tidak sama dengan di lingkungan Pemerintahan dalam hal target-target yang ingin dicapai setelah TI itu diaplikasikan. Demikian pula cara-cara pengukuran keberhasilan investasi tersebut. Lebih mudah dan terukur apabila investasi TI tersebut di lingkungan bisnis/perusahaan-perusahaan. Hal ini dikarenakan parameter-parameter target berupa satuan-satuan kuantitatif dan dapat dikonversikan ke dalam nilai uang. Sehingga tercapai atau tidaknya target investasi TI tersebut dapat diketahui dan dievaluasi.

Bagi lingkungan bisnis, menginvestasikan sejumlah uang untuk pererapan TI jelas mempunyai target tertentu, misalnya agar pelayanan meningkat, omzet perusahaan meningkat dan perusahaan berkembang pesat. Omzet perusahaan yang meningkat sekian persen, dapat dihitung berapa rupiah laba per tahunnya yang akan diperoleh dan dapat dibandingkan dengan besarnya investasi TI yang ditanam sebelumnya.

Sedangkan di lingkungan Pemerintahan, investasi TI bisa direncanakan dan dianggarkan. Tetapi target-target hasil yang diharapkan tidaklah mudah untuk dihitung menjadi Rupiah, sehingga sulit untuk mengukur keberhasilan investasi tersebut. Mengapa??? ..... Untuk menjawabnya, perlu tahu apa saja yang diinginkan pihak Government ketika mempunyai keinginan menginvestasikan sejumlah uang untuk membangun atau mengembangkan TI di lingkungannya.

Disisi lain masih banyak orang menginginkan bila menginvestasikan dana di bidang TI segera dirasakan manfaatnya. Memberi pengertian ini tidaklah mudah, sehingga apabila ada usulan membangun TI banyak pihak yang bertanya dan meminta kepastian hal ini terlebih dahulu.

Manfaat dari investasi dibidang TI dapat dikelompokkan menjadi dua :

(1) Terukur (Tangible), artinya dapat dihitung manfaat dari menginvestasi di bidang TI, sehingga Organisasi/Perusahaan dapat menghitung dengan berbagai rasio-rasio yang diinginkan karena variabel-variabel hitungannya jelas. Atau berapa tahun Investasi akan kembali (Pay Back Period / Rate of Return).

(2) Tidak terukur (Intangible), artinya tidak dapat dihitung secara pasti manfaat dari menginvestasi di bidang TI, karena bersifat kualitatif. Misal rasa puas pelanggan/masyarakat atas keberadaan sistem baru yang berbasis TI ini. Sehingga bila akan dibandingkan dengan besarnya dana yang ditanamkan, tidak dapat menghitungnya. Namun masyarakat/publik merasakan sekali manfaatnya yang positif. Hal ini pada umumnya terjadi pada Organisasi Pemerintahan (Pemerintah Daerah maupun Pusat).

Terukur dan tidak terukur ini dapat pula diartikan sebagai yang mempunyai Nilai Ekonomi dan Nilai Sosial. Pengukuran keberhasilan investasi dalam penerapan TI di Indonesia ini dapat dilihat pada grafik perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia seperti pada Perusahaan Unilever, Telkom, Sampoerna dan UT pada grarik The Triumph of Intangible Assets berikut ini :


Pada Organisasi Pemerintahan, manfaat dari menginvestasi TI hanya beberapa saja yang dapat dihitung (tangible), sehingga mudah diperoleh variabelnya. Sedangkan lainnya banyak yang tidak dapat dihitung/diukur (Intangible) dan belum ada cara bagaimana menarik dari sesuatu yang Intangible menjadi Tangible. Kalaupun ada, mungkin sangat berliku-liku caranya.

Hal yang paling penting dalam penerapan dan penggunaan TI di Indonesia adalah TI mendukung tujuan dari penyelenggaraan pemerintahan. Secanggih apapun teknologi yang diimplementasikan jika ternyata tidak mendukung tujuan dari penyelenggaraan pemerintahan maka akan sia-sia. Sebaliknya, jika ternyata teknologi yang cenderung ”tertinggal” tetapi ternyata mampu mendukung tujuan dari penyelenggaraan pemerintahan maka pemerintahan tersebut dikatakan berhasil dalam implementasi TI Jika pihak pemerintahan hanya memandang dari sisi teknologi saja, maka tidak akan dapat terkejar untuk mencapai teknologi yang terkini.

Monday, May 24, 2010

Perkembangan Daya Saing Produktivitas Industri TI di Indonesia

Perkembangan dunia industri di Indonesia mengalami fluktuasi yang disebabkan resesi ekonomi dunia. Kondisi tersebut merupakan salah satu faktor pendorong yang menyebabkan para pelaku industri saling berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas industrinya agar tetap eksis di dunia usaha.

Apalagi saat ini kita mendengar bahwa Indonesia mendapatkan prestasi buruk dalam perkembangan industri teknologi informasi. Hasil penelitian yang dilakukan Economics Intelligent Unit (EIU) yang disponsori Business Software Alliance (BSA), menempatkan Indonesia diposisi 59 dari 66 negara di dunia, menurun satu peringkat dari hasil studi di tahun-tahun sebelumnya. Kali ini Indonesia mengalami penurunan peringkat dalam indeks daya saing industri TI.

Penurunan daya saing industri Indonesia bisa juga dikarenakan usaha yang dilakukan pemerintah kurang kuat dalam menentukan kebijakan industri. Jika diperhatikan dengan seksama, upaya peningkatan usaha perindustrian di Indonesia sudah cukup baik, namun berdasarkan hasil studi ternyata upaya Indonesia masih kalah cepat dan kuat dibanding upaya yang dilakukan negara lain. Kondisi ini dinilai cukup kritis sehingga perlu dukungan kuat di sektor teknologi industri. Oleh karena itu sangat penting bagi pemerintah untuk mendukung inovasi dan mengambil langkah untuk merangsang hasil sektor perindustrian Indonesia agar Indonesia bisa mengalami peningkatan kembali dalam daya saing industri TI di dunia.

Parameter untuk penilaian daya saing tersebut didasarkan pada beberapa faktor kunci seperti kesediaan sumber daya manusia yang terampil, kultur yang mendukung inovasi, infrastruktur teknologi kelas dunia, upaya perlindungan kekayaan intelektual, ekonomi yang stabil, kuat, dan kompetitif, serta kepemimpinan yang kuat untuk menyeimbangkan promosi teknologi industri dan kekuatan pasar.

Dalam rangka meningkatkan daya saing industri TI tersebut, pemerintah harus menentukan arah pengembangan dan kebijakan industri yang diperlukan pada tiap tahap perkembangan industri TI di Indonesia, agar Indonesia dapat meningkatkan kembali sektor industrinya.

Berikut ini merupakan bentuk-bentuk kebijakan dapat yang dilakukan pemerintah terhadap perkembangan industri :
•) Mentransformasikan komunitas menjadi pelaku industri.
•) Membentuk dan memperbesar pasar industri.
•) Meningkatkan legitimasi industri di mata pasar.
•) Mendorong peningkatan kompetensi teknis pelaku industri.
•) Mendorong peningkatan kompetensi bisnis pelaku industri.

Seperti yang kita ketahui, Pembangunan Nasional Indonesia memerlukan pemanfaatan yang maksimum dari teknologi informasi, dan salah satunya dalam sektor perindustrian. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitas segenap sumber daya dan daya saing bangsa Indonesia di mata dunia. Indonesia harus memiliki industri teknologi informasi yang kuat yang dapat memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan bangsa dan negara. Dengan menghimpun berbagai asosiasi nasional dalam bidang TI, maka diharapkan upaya pengembangan industri dan peningkatan pemanfaatan teknologi informasi secara lebih luas dapat dilakukan dengan lebih terpadu dan tepat guna.

Perkembangan teknologi informasi bagi Indonesia dapat menjadi alat dukung utama dunia usaha untuk bisa bersaing dalam meningkatkan perindustrian. Indonesia dapat menetapkan kebijakan/regulasi pengembangan industri untuk menentukan strategi peningkatan produktivitas industri dan daya saing nasional dalam pemanfaatan teknologi informasi demi kesejahteraan bangsa. Para pelaku industri di Indonesia dapat mempersiapkan diri secara konkrit dalam menghadapi pasar bebas dengan menggalang potensi nasional dalam pasar domestic maupun global.

Untuk melakukan upaya tersebut, para pelaku industri di Indonesia ini perlu memikirkan terobosan baru yang memungkinkan sumber daya manusia mengetahui apa yang dibutuhkan industri TI, mulai dari sumber daya manusia yang memiliki keterampilan akademis, pengetahuan yang riil, dan pendidikan tinggi yang menjadi solusi SDM dalam penguasaan IPTEK sehingga bisa mempersiapkan tenaga yang handal untuk mengembangkan dan meningkatkan produktivitas industri ditengah kompetisi global.

Sunday, May 23, 2010

Pentingnya Karya Tulis Ilmiah dalam Lingkungan Akademik

Kedudukan karya tulis ilmiah di Perguruan Tinggi sangat penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal lingkungan akademik. Karya tulis ilmiah menjadi pemerlain dari suasana ilmiah akademik yang wajib dikerjakan untuk menyelesaikan program studi.

Dilihat dari jenisnya, karya tulis ilmiah terdiri atas makalah, laporan bab atau laporan buku, skripsi, tesis, dan disertasi.
Dilihat dari tujuan penulisannya, karya tulis ilmiah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
(1) Karya tulis ilmiah untuk memenuhi tugas-tugas perkuliahan, yaitu makalah dan laporan bab atau laporan buku.
(2) Karya tulis ilmiah yang merupakan syarat yang dituntut dari mahasiswa ketika akan menyelesaikan program studi, yaitu Skripsi (untuk S1), Tesis (untuk S2), Disertasi (S3).

Sebagai bagian dari tugas-tugas perkuliahan, karya tulis ilmiah dalam bentuk makalah dan laporan bab atau laporan buku (chapter) merupakan bagian dari sistem SKS (Sistem Kredit Semester), yaitu merupakan komponen tugas-tugas terstruktur yang harus dipenuhi oleh para mahasiswa di luar kegiatan perkuliahan dalam kelas. Jadi makalah dan laporan bab atau laporan buku merupakan konsekuensi logis dari sistem SKS dalam perkuliahan.

Skripsi dapat ditempuh oleh mahasiswa S1 yang memenuhi syarat IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) sesuai dengan pedoman akademik yang berlaku dan sejauh yang bersangkutan berminat untuk menempuh jalur ini. Bagi mereka yang tidak memenuhi persyaratan jalur ini atau mereka yang tidak berminat, alternatif lain yaitu jalur SKS. Sementara itu, Tesis wajib disusun oleh mahasiswa pascasarjana/program magister (S2) dan Disertsi wajib disusun oleh mahasiswa program Doktor (S3) dalam rangka menyelesaikan studinya.

Melalui karya tulis ilmiah tersebut, mahasiswa mengungkapkan fikirannya secara sistematis, sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan. Dengan mengacu kepada kepustakaan dan dokumen yang relevan, mahasiswa melakukan pengamatan lapangan, melakukan penelitian historis atau kajian kepustakaan. Dalam kaitan ini, karya tulis ilmiah merupakan wahana komunikasi hasil-hasil penelitian ilmiah dengan masyarakat akademiknya untuk diuji secara terbuka dan objektif, serta mendapatkan koreksi yang berupa saran dan kritik.

Di samping itu, karya tulis ilmiah juga merupakan wahana untuk menyajikan nilai-nilai praktis maupun nilai-nilai teoritis dari hasil-hasil pengkajian dan penelitian ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa. Dengan sifat dan kedududukan ini, maka karya tulis ilmiah dalam lingkungan masyarakat akademik bisa ikut memperkaya khasanah keilmuan dan memperkokoh paradigma keilmuan pada bidang keilmuan atau disiplin yang relevan. Proses akumulasi, validasi, dan bahkan falsifikasi dalam kegiatan ilmiah melalui penelitian dan pengkajian ilmiah ini merupakan prasyarat untuk perkembangan disiplin keilmuan, termasuk ilmu pendidikan dan keguruan.

Jadi, karya tulis ilmiah dalam lingkungan Perguruan Tinggi mengemban dua misi, yaitu :
(1) Wahana untuk melatih para mahasiswa mengungkapkan fikiran-fikirannya secara sistematis, tertib, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hal ini merujuk pada sasaran yang mengacu pada segi prosesnya.
(2) Memberikan sumbangan pada perkembangan bidang ilmu pengetahuan. Hal ini merujuk pada sasaran yang mengacu pada segi produknya.

Globalisasi Internet dalam Online Business

Globalisasi merupakan suatu era dimana batas-batas ruang dan waktu mengalami perubahan dan menjadi terkaburkan yang mempengaruhi kehidupan kita. Hampir semua aspek kehidupan terpengaruh oleh efek globalisasi ini, baik dari segi politik, ekonomi-bisnis, sosial dan budaya. Globalisasi telah menuntut kita untuk menjadi perseorangan yang kreatif dan kompetitif untuk mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi. Setiap orang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya untuk menuju kesuksesan. Semua itu tergantung dari cara dan strategi yang dipakai untuk meraih kesuksesan yang diinginkan dan dicita-citakannya.

Salah satu teknologi yang mampu menjawab tantangan globalisasi ini adalah internet. Sebagai gambaran umum internet adalah suatu jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yang menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

Internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di Internet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan sebagainya. Melalui internet, pertukaran informasi jarak jauh dapat dilakukan dengan sangat efektif dan efisien. Kita bisa berinteraksi dengan ribuan bahkan jutaan orang dan melihat perkembangan dunia tanpa harus beranjak dari tempat duduk kita. Bahkan, sebagian besar orang kreatif yang telah mengetahui banyak tentang internet dapat memanfaatkan fasilitas internet tersebut dengan melihat hal ini sebagai peluang bisnis yang menjanjikan untuk dapat menunjang usahanya.

Keuntungan pemakaian fasilitas internet yang telah dirasakan setiap orang dapat menimbulkan niat pada diri mereka untuk memanfaatkan sarana internet sebagai media online untuk mengembangkan potensi bisnis. Apalagi saat ini telah muncul suatu gaya bisnis baru non-konvensional yang kini telah menjadi tren, yang dikenal dengan online business.

Online Business merupakan solusi bagi anda yang ingin menjadi business man tapi tidak mempunyai modal finansial yang kuat untuk memasarkan produk-produk bisnis anda. Karna saat ini berbagai aplikasi bisnis yang berbasis internet dapat memiliki prospek yang bagus dalam dunia bisnis sebagai usaha yang menjanjikan. Bayangkan, hanya dengan modal koneksi internet dan ketekunan kita dalam memasarkan produk, seluruh dunia akan tahu dan mengenali produk yang kita promosikan hanya dengan sekali klik saja. Selain itu diperlukan juga strategi-strategi khusus dalam hal online business dan internet marketing untuk mempromosikan produk kita agar semakin dikenal oleh banyak orang.

Penerapan Sistem Terdistribusi dengan Sistem Arsitektur Menggunakan COM+

Semakin berkembangnya teknologi dalam bidang komputer dan programming maka teknologi jaringan pun ikut berkembang sesuai dengan kebutuhan pengunanya. Penerapan dan penggunaan teknologi client-server dalam suatu jaringan dengan sistem arsitektur yang sesuai sangat diperlukan untuk membangun suatu aplikasi yang dapat mempermudah dalam pengaksesan dan pertukaran alur data dan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak. Seperti halnya dalam penerapan sistem terdistribusi yang memungkinkan penggunaan bersama teknologi jaringan dengan sistem arsitektur tertentu pada suatu server yang dibutuhkan untuk mengakses data dan informasi. Untuk mendukung sistem arsitektur tersebut, maka dibutuhkan teknologi client-server yang mempunyai distribution application yang lebih baik untuk mendukung kinerja sistemnya, seperti salah satunya dengan menggunakan COM+.

COM+ adalah suatu teknologi middlware yang merupakan solusi microsoft untuk membuat application server atau yang sering disebut sebagai middle-tier. Pada middle-tier inilah, beberapa business object disimpan. COM+ memungkinkan penggunaan objek-objek yang ada lintas jaringan komputer oleh aplikasi client. Di balik layar, COM+ menggunakan sebuah protocol yang bernama Remote Procedure Call (RPC) untuk mengeksekusi method-method yang berada di dalamnya lintas proses dan lintas batasan host. Bentuk arsitektur COM+ dapat dilihat pada gambar berikut ini :


Microsoft Transaction Server (MTS) atau juga populer dengan COM+ ini adalah produk microsoft yang pada dasarnya menyediakan infrastruktur untuk developer dalam mengembangkan distributed application. Distributed application adalah software aplikasi yang terdiri dari komponen-komponen yang terletak tidak hanya di satu server, tapi bisa dibeberapa server. Komponen-komponen tersebut berinteraksi satu sama lain menggunakan infrastruktur yang disediakan oleh MTS/COM+.

Jadi, COM+ Merupakan hasil pengembangan dari komponen COM dan MTS. COM+ menyediakan service berbasis enterprise yang didasarkan pada Component Object Model (COM) untuk membangun sistem distribusi. Keandalan COM+ telah teruji sejak lama sebagai alternatif dalam membangun sistem distibusi dan transaksi.

Penerapan sistem terdistribusi dengan arsitektur yang menggunakan COM+ ini dapat memberikan dukungan dalam hal pelayanan vendor programming tools, sistem operasi, dan database server terhadap teknologi client-server yang akan dibuat, sehingga memudahkan dalam hal developing.

Sistem Operasi Redhat Linux 9.0

Redhat linux merupakan desktop yang sangat popular dan banyak digunakan oleh pengguna linux. Redhat dikembangkan pada tahun 1995 oleh Bob Young dan Marc Ewing. Redhat memiliki pedoman instalasi yang sangat baik dengan tunjangan dokumentasinya yang dapat diperoleh dari internet. Apabila menemui kesulitan dapat dengan mudah mendapatkan dukungan user yang sangat banyak, serta komunitas pengguna redhat linux yang memiliki dan membentuk groups, mailing list, atau situs internet.

Perkembangan redhat versi 9.0 ini didukung oleh kernel 2.4.20 yang merupakan versi kenel yang dapat mendeteksi hampir seluruh hardware dan device komputer baru. Redhat 9.0 juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas aplikasi dan kemudahaan instalasi manajemen paket berbentuk rpm (redhat package manager) yang memungkinkan melakukan instalasi semudah di windows. Program rpm tersebut menyediakan berbagai paket yang terdiri dari aplikasi perkantoran semacam office, internet, database, dan sever, hingga aplikasi multimedia.

Redhat adalah salah satu distribusi linux yang memberikan kemudahaan dalam hal konfigurasi hardware dan pengaksesan beberapa perintah melalui tampilan yang akrab dan full grafis (GUI). Meskipun demikan, redhat memiliki keterbatasan dalam mengakses perintah-perintah tertentu dalam melakukan pendeteksian hardware secara otomatis, contohnya pada mounting dan melepas ikatan mount pada harddisk.

Rating Pengguna Intrenet di Seluruh Dunia Meningkat

Trafik penggunaan internet global di seluruh dunia telah meningkat dengan cepat. Meskipun trafik mengalami peningkatan, namun kapasitas yang tersedia masih banyak yang tersisa. Rata-rata trafik internet hanya memanfaatkan 29 persen dari lebar bandwidth yang tersedia. Bahkan, kapasitas jaringan mengalami peningkatan lebih tinggi daripada kenaikan trafik.

Namun, kondisi yang berbeda dihadapi penyedia jaringan di AS yang mengalami kesulitan mengantisipasi ekspansi trafik internet. Mereka bahkan harus membatasi download di kalangan pengguna yang suka mengunduh file-file dengan ukuran besar. Kenaikan kapasitas jaringan di AS ini sementara hanya 47 persen.

Meski tidak menggambarkan kondisi trafik global, tapi situasi peningkatan jumlah pengguna internet ini menjadi cermin tren kedepan. Apalagi pertumbuhan layanan video dan multimedia di internet kini terus meningkat. Situasi tersebut akan semakin berimbas pada peningkatan jumlah pengguna dan pelanggan internet yang akan mencapai persentase yang lebih tinggi dari jumlah total yang ada saat ini.

Tidak hanya itu, penetrasi internet yang meningkat juga akan terjadi seiring dengan penurunan harga bandwidth yang dibutuhkan untuk internet. Penurunan harga bandwidth ini tidak hanya berdampak pada peningkatan jumlah pengguna internet, tetapi juga akan berdampak pada kapasitas penggunaan internetnya. User yang biasa mengakses internet hanya minimal 1 jam atau 2 jam misalnya, maka kini mereka akan semakin lama mengaksesnya. Bahkan operator pun saling kerja sama untuk memberikan interkoneksi yang terbaik. Dengan adanya penurunan bandwidth, rating jumlah pengguna dan kapasitas penggunaan internet di seluruh dunia terus-menerus mengalami peningkatan.

Sistem Pelayanan Informasi Pada Internet

Konsep sistem pelayanan jaringan pada internet sebagian besar bekerja dengan menggunakan menggunakan konsep client-server. Mekasinme client-server ini adalah suatu pogram client mengirimkan permintaan (request) kepada server untuk melakukan suatu tugas, misalnya dalam pencarian informasi. Server akan melakukan tugas yang diperlukan oleh client dan setelah selesai, hasil informaasinya akan dikirimkan kepada client.

Dengan cara ini maka dapat dilakukan pendistribusian proses secara efisien ke beberapa mesin yang berbeda. Pada sisi pemakai menggunakan program aplikasi client untuk suatu jenis layanan (service), yang akan mengirimkan permintaan ke server tertentu yang berada pada lokasi yang berbeda. Pada konsep client-server ini tidak bergantung pada jenis komputer yang digunakan, karena konsepnya adalah pada tingkatan layanan aplikasi yang dapat bekerja diatas protokol TCP/IP.

Dengan kata lain, pemakai disisi client tidak perlu mengetahui jenis komputer server apa yang diakses, apa sistem operasinya, dimana lokasi komputernya dan bagaimana cara memproses informasinya. Pemakai hanya menggunakan suatu program aplikasi dan meminta layanan kepada server yang diketahui alamat logikanya saja di jaringan internet.

Begitu pula sebaliknya, dokumen aplikasi akan tampil pada client sesuai dengan kemampuan komputer client. Pembuat dokumen aplikasi tidak bergantung pada platform komputer user yang beraneka ragam. Dengan cara inilah internet menghasilkan suatu mekanisme client-server yang heterogen. Progarm pada server tidak bergantung pada program client, begitu pula sebaliknya.

Ada banyak layanan aplikasi internet untuk pencarian informasi yang sering digunakan oleh pemakai, seperti halnya gopher, archie, WAIS, ftp dan sebagainya. Namun layanan yang cukup berkembang saat ini dan telah populer dikalangan pemakai jaringan internet adalah WWW (World Wide Web), atau biasa disingkat dengan web, bekerja dengan menggunakan teknologi yang disebut hypertext, yang kemudian dikembangkan menjadi suatu protokol aplikasi yang disebut HTTP (Hyper Text Transfer Protokol). Dengan adanya fasilitas ini dapat menjadikan web sebagai salah satu apliksi yang paling luwes untuk menjelajahi internet dalam mengakses informasi dalam beragam bentuk seperti text, grafik, suara, animasi, video, dan sebagainya

Thursday, May 13, 2010

Serukan Motivasi “AKU BISA” Pada Diri Kita

Mendengar sebuah seruan “AKU BISA”, merupakan sebuah seruan yang menggambarkan keinginan dan kegigihan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau di cita-citakan. Apa bila dikaji, “AKU BISA” merupakan sebuah perwujudan dari sebuah motivasi. Motivasi dapat didefinisikan sebagai proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Beranjak dari definisi motivasi tersebut terdapat kata kunci, yaitu intensitas, arah, ketekunan untuk mencapai sasaran.

Dalam kehidupan seseorang tentunya sering dihadapi oleh situasi yang membuat dirinya mengalami “down”. Hal ini merupakan sebuah fase manusia dalam kehidupan dimana dalam suatu kondisi tertentu dihadapkan oleh masalah yang menimpa dirinya. Cobaan tidak akan lepas dari kehidupan manusia, untuk itu perlu adanya sebuah keyakinan yang besar dari dalam individu tersebut untuk meyakinkan dirinya sebagai wujud rasa optimisme yang dapat membangkitkan semangat juang individu tersebut dalam menghadapi permasalahan.

Kekuatan yang terbesar dalam melawan sebuah keterpurukan dalam kehidupan adalah dengan memotivasi diri sebesar-besarnya untuk mendapatkan kekuatan tambahan dalam melewati cobaan dalam kehidupan. Cobaan dalam sebuah kehidupan manusia janganlah dianggap sebuah pengganjal yang dapat menghalangi terwujudnya sebuah tujuan tetapi hadapi cobaan tersebut sebagai sebuah tantangan dalam hidup yang mesti dihadapi dan juga dilewati.

Seperti kata Riswan Efendi Tarigan (Thinker, Motivator & Inspirator) :


Jadi intinya, ketika ada kemauan yang besar dengan optimisme yang kuat, semuanya pasti dapat dilewati dengan baik dan lawan sifat pesimis dengan menampakan sifat optimis bahwa “AKU BISA” pada diri kita masing-masing.